Sapi potong merupakan salah satu hewan yang bisa dijadikan ternak sebagai pekerjaan sampingan. Namun saat ini sistem ternak sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan di rumah. Mungkin hal tersebut karena besarnya modal dan investasi saat hendak melakukan ternak sapi potong.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya anda mencoba berinvestasi kecil-kecilan guna mendirikan usaha ternak sapi potong. Pasalnya sapi potong terbilang ladang bisnis yang cukup menjanjikan. Selain permintaan daging sapi di pasar nasional terus meningkat, di hari-hari tertentu daging sapi kerap dibutuhkan masyakarat. Oleh karena itu, bagi anda yang hendak melakukan ternak sapi, perhatikan panduan umum ternak sapi potong berikut. :
Cara Terbaik Beternak Sapi Potong
1. Penggunaan Kandang Sapi
Kandan untuk peternakan sapi potong sangat tergantung pada skala peternakan dan ketersediaan dana. Akan tetapi, secara umum kandang sapi potong membutuhkan perlindungan dari pengaruh iklim lokal maupun perubahan cuaca. Pasalnya suhu tubuh sapi berkisar 38-39oC. Karena itulah, terdapat 3 tipe kandang sapi yakni kandang dengan dinding terbuka, setengah terbuka dan dinding tertutup. Kelengkapan peralatan kandang untuk ternak sapi, seperti tempat pakan dan minum juga diperlukan.
2. Memilih Bakalan
sebaiknya pilih sapi bakalan yang memiliki ciri-ciri seperti mendapatkan bibit unggul dengan silsilah jelas dan diketahui sifat-sifanya. Adapun tubuh pedet tidak cacat, kulitnya mulus dan tidak ditemukan parasit, mata cerah dan tidak ada kotoran atau berair. Sementara itu, di bagian dubur tidak terlihat ada bekas mencret, serta kukunya baik tak ada bengkak. Apabila diraba maka tidak akan terasa panas, sehingga sapi bakalan termasuk tipe pedaging.
3. Pemberian Pakan
Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan sapi potong menggunakan metode pakan berupa rumput saja tidak memberikan hasil yang optimal dan memakan waktu yang lama. Salah satu cara untuk mempercepat penggemukan adalah dengan pemberian pakan kombinasi pakan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah residu bir, residu tahu, ampas tebu, dedak padi, kulit kedelai, dan kulit nanas, yang diproduksi di pabrik pakan. Ketika konsentrat diberikan untuk memberi makan mikroorganisme rumen, pakan mencapai rumen dan mikroorganisme rumen menjadi siap dan aktif untuk mencerna pakan.
4. Perawatan Umum
Berbagai perawatan pada sapi potong memerlukan perawatan yang teratur untuk memastikan perkembangan yang baik. Termasuk vaksinasi dan obat cacing. Bersihkan gudang setiap hari, atau dua kali sehari jika memungkinkan. Karena menjaga kebersihan kandang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan sapi agar selalu sehat dan bebas stres. Selain itu, sapi perlu dimandikan setiap 1-2 hari sekali.
5. Pengelolaan Penyakit
Penanganan penyakit berarti mencegah penyakit, bukan mengobatinya, karena penggunaan obat-obatan meningkatkan biaya produksi dan keberhasilan pengobatan tidak terjamin. Salah satu upaya pencegahan untuk menjaga kesehatan ternak adalah dengan melakukan karantina kandang. Sapi yang baru diberi makan sebaiknya diisolasi di kandang tersendiri untuk tujuan pemantauan gejala penyakit tertentu yang tidak terdeteksi pada saat pembelian.
Demikian ulasan lengkapnya untuk anda mengenai panduan dalam beternak sapi potong yang mungkin bisa anda jadikan referensi untuk ide bisnis budidaya sapi potong. semoga bermanfaat dan selamat mencoba.